Kamis, 20 Maret 2014

Adakah Kehidupan Setelah Kiamat?

Tuhan menciptakan Dunia beserta planet lainnya di Galaksi Bima Sakti ini dalam waktu 6 hari saja. Itu bahasa para “Dewa” yang arti sebenarnya “Satu” hari bisa diartikan dalam satu milyar  tahun. Diawali dengan Bom Bang dan terjadilah Bima Sakti kita.

Tapi tidakkah kau tahu? Bahwa sebenarnya selain Galaksi Bima Sakti kita, ada Galaksi lain di belahan luar angkasa?

Galaksi kita oleh para ahli dibahasakan terdiri dari 9 planet besar dan bermilyar-milyar lebih planet kecil yang kita sebut bintang. Sembilan planet ini terdiri dari dimulai dari Matahari, Mars, Bumi, Venus, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan terakhir Pluto. Namun dari penelitian terkini, ternyata Pluto bukanlah “planet besar”. Melainkan hanyalah sebuah planet kecil yang biasa disebut Bintang.

Namun ternyata ada Galaksi lain yang juga sama dengan galaksi kita. Berpusat juga pada planet besar yang terdiri dari elemen api seperti Matahari.

Pernah lihat film “Ridict”? Dalam film ini digambarkan kalau Matahari di cerita ini ternyata lebih dari satu. Ada tiga matahari di sana. Apabila Matahari ini muncul, maka semua makhluk hidup yang ada di permukaan planet yang disinari Matahari ini akan hangus dan hancur. Lepas dari cerita fiksi ini, apakah dunia seperti ini ada atau tidak?

Lalu bagaimana dengan rotasi perputaran antar planetnya, bila ada lebih dari satu matahari? Ini hanyalah teoriku saja. Aku mencoba untuk berargumentasi. Tentunya planet di Galaksi ini pusatnya pasti ada. Sama persis seperti planet Matahari di Galaksi kita. Namun kamu tahu kan? Kalau ada Bulan yang selalu berotasi di Bumi? Nah, bulan dalam cerita fiksi “Ridict” ini kemungkinan planet yang mirip dengan “Bulan” di sana yang juga memiliki unsur api sama seperti planet pusatnya. Selain planet yang dihuni oleh kaum dalam film “Ridict” ini berotasi mengelilingi Planet Pusat dengan unsur api. Namun juga memiliki Satelit seperti bulan yang juga memiliki unsur api.

Kuasa Tuhan dan alam semestanya. Galaksi kemungkinan ada banyak. Dan terdiri dari putaran rotasi yang harus dilalui oleh beberapa planet.

Bila galaksi kita suatu saat Kiamat? Tentunya masih ada kehidupan lain di Galaksi lain. Diawali Bom Bang, terjadi pendinginan, terjadi penggumpalan, terbentuk planet planet, dan mulai muncul kehidupan. Dimulai dengan evolusi dari makhluk terkecil sekelas Kuman atau Bakteri bersel satu. Entah sel itu tumbuh atau bersatu dengan sel yang lain. Tahu kan kamu? Kalau manusia dan makhluk lainnya juga tiap individu terdiri dari bermilyar sel. Semuanya dimulai dari situ.

Coba bayangkan bagaimana proses Evolusi di Bumi dimulai? Makhluk bersel satu, menjadi makhluk air yang melata, menjadi makhluk sejenis Monyet dan terakhir menjadi makhluk “cerdas” seperti Manusia sekarang.

Dari Primitif yang tidak bisa mencipta, yang cenderung menghancurkan seperti memakan dan membunuh. Akhirnya berkembang dan berevolusi menjadi makhluk Cerdas seperti Manusia. Ketika Manusia sudah dipuncak kecerdasannya, maka inilah waktu akan mendekati Kiamat. Yang semula makhluk yang menghancurkan dalam skala “kecil”. Akhirnya dengan berjalannya waktu menjadi lebih Cerdas dan menghancurkan dalam skala “besar” termasuk tempat pijakannya sendiri yaitu planet Bumi.

Tidak bisa dipungkiri, ini juga terjadi di Galaksi lain. Yang terdiri dari planet-planet yang dihuni oleh makhluk yang manusia sebut para Alien.

Jenis Alien pun bermacam macam. Dari Alien Primitif sejenis Reptilian hingga Alien super Cerdas sejenis Alien Plasma.

Alien Reptilian adalah makhluk sejenis binatang melata yang ada di Bumi seperti Kadal, Cicak, Komodo, dan Buaya. Jenis Alien Primitif karena cuma bisa memakan dan menghancurkan tanpa bisa mereproduksi kembali.

Alien Nordic adalah makhluk sejenis manusia. Bahkan persis dengan manusia.

Alien Plasma adalah makhluk yang bisa menghilang dan tidak terlihat. Ingat film “Predator” dari Amerika kan? Tokoh Alien dalam film “Predator” ini termasuk jenis Alien Plasma.  

Dari sudut pandangan saya pribadi, para Alien inilah yang disebut manusia adalah Dewa. Dewa yang terdiri dari Tuhan, Malaikat, dan Iblis. Dewa yang meminta tumbal adalah Alien sejenis Reptilian. Bahkan ada yang punya sayap sehingga manusia pada jaman dulu sulit membedakan antara Iblis dan Malaikat karena sama sama “bersayap”. Bedanya Iblis selalu “menghancurkan” seperti membunuh dan memakan. Sedangkan Malaikat selalu “membangun” dan mereproduksi.

Para Alien melanglang buana dari Galaksi mereka menuju ke Galaksi kita melalui kendaraan luar biasa yaitu UFO singkatan dari Unidentified Flying Object.

Pernah dengar kata “reinkarnasi”? Menurutku reinkarnasi tidak hanya berkutat di Bumi ini saja. Ketika makhluk meninggal seperti manusia bila meninggal akan reinkarnasi. Bisa reinkarnasi menjadi binatang atau menjadi manusia kembali. Begitu juga sebaliknya.

Nah, sebenarnya dari lintas pemikiran kita. Makhluk yang ada di Bumi pun juga bisa reinkarnasi menjadi Alien yang hidup kembali jauh menyeberang Galaksi kita sendiri.

Reinkarnasi bisa terjadi di dalam galaksinya sendiri ataupun antar galaksi. Alien mati dan bisa reinkarnasi menjadi manusia, binatang, ataupun tumbuhan. Begitu pula sebaliknya. Manusia, hewan dan tumbuhan yang mati pun bisa reinkarnasi menjadi para Alien. Bentuknya buruk bisa seperti Alien Reptilian atau lebih mirip monster. Bisa berbentuk indah seperti Alien Plasma, malaikat ataupun peri yang cantik. 

Jadi tidak perlu takut kiamat. Terlihat mata memang kiamat menghancurkan segalanya. Namun juga ada yang tidak terlihat yaitu Roh. Roh itu akan melayang layang dan menuju ke wadahnya yang baru dalam bentuk makhluk hidup. Bisa sejenis manusia ataupun sejenis makhluk hidup diam seperti tumbuhan.

Mungkin pemikiranku memang agak gila. Tapi cobalah untuk direnungkan.

Oleh Dwi Handoko
(facebook, youtube, twitter: CAK HANDOKO LUDRUK)
Telpon 031-78006864 / 085850282428

Alamat surat: Asrama Polisi Kolombo 6C Perak Barat – Surabaya 60177

Tidak ada komentar:

Posting Komentar